Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

The Lizard, Kalau Copet Jadi Utadz

Gambar
  Saya terlambat menonton film The Lizard yang sudah tayang sejak 2004  Film yang kemudian dilarang untuk tayang di Iran ini mendapat banyak penghargaan. Ceritanya sederhana, kritis, dan membuat kita terperangah. Babaknya diawali dari tertangkapnya seorang pencuri yang mahir memanjat: Reza Mesghalli. Julukanya Cicak. Dibawa ke penjara lalu dimasukkan dalam sel isolasi dengan pengantar kepala penjara yang bernama Mojaver. Mojaver, kepala sipir ini mengibaratkan penjara sebagai tempat diet rohani. Katanya, “Penjara adalah klinik spiritual yang akan mengantarmu ke surga meski dipaksa.” Retorika yang sugestif ini ditanggapi sinis oleh Reza. Terutama saat berada di penjara, ia kerap dibawa ke sel isolasi. Penjara telah membuatnya putus asa. Kamal Tabrizi, sang sutradara asap Iran berusaha meletakkan manusia dalam pribadi yang kompleks. Reza pernah berbuat baik di penjara, yakni kala melepaskan burung merpati yang terjerat di kaw...

TOGO; Kisah Persahabatan Yang Menyelamatkan Umat Manusia

Gambar
  Oleh; Melki AS ( Pegiat Social Movement Institute ) *** Bicara tentang persahabatan, saya kira adalah sesuatu yang sangat inspiratif bagi banyak orang. Banyak buku ataupun film yang kemudian mencoba mengangkat kisah-kisah tersebut. Dan walaupun rating penyiarannya tidaklah se- booming film-film action atau animasi, tapi kisah persahabatan selalu punya ruang tersendiri bagi penggemarnya. Salah satunya yang terbaru adalah kisah persahabatan manusia dengan hewan yang berjibaku menghadapi tantangan alam demi upaya penyelamatan umat manusia yang terserang penyakit mematikan. Ialah Togo, seekor anjing berjenis Siberian Huski yang kali ini diangkat oleh Ericson Core , sang Sutradara, untuk dikisahkan dalam film besutannya yang diproduksi oleh Disney . Film Togo diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi pada tahun 1925. Dimana salah satu kota kecil, Nome, di Alaska, mengalami suatu musibah yang mematikan. Banyak penduduk terutama anak-a...

Ingin Menghukum Politisi Brengsek? Tontonlah Film Bacurau

Gambar
  “Film ringan, fiksi ilmiah yang membongkar kebobrokan masa kini, dan visi persatuan lokal yang menawarkan pedoman imaginatif untuk melawan” -New Yorker Pembuka adegan film ini sudah menggetarkan. Perempuan bernama Teresa pulang untuk pemakaman neneknya yang usianya sudah 94 tahun lebih. Di Bacurau, desa kecil yang penghuninya orang miskin, sederhana tapi bersahaja. Kepulangannya disambut dengan tabrakan truk pengangkut peti mayat. Peti mayat jadi adegan penutup dan pembuka. Sebuah penegasan muram kalau kematian itu jadi bagian utama kisah. Film bergaya surrealis yang getir, penuh pesona dengan tayangan gambar yang mirip dokumenter. Bacurau desa yang tiba-tiba didatangi seorang walikota yang wajahnya bersih, tampan, tapi diacuhkan oleh warga. Adegan yang saya sukai ketika politisi itu datang adalah ketika tak satupun warga keluar. Banyak yang bilang itulah kritik provokatif tentang kemarahan orang pada situasi politik Brazil. Politisi tak mutu d...

Banjir di Kalsel: Berkurangnya area hutan primer dan sekunder 'picu' banjir terbesar di provinsi itu

Gambar
  Sumber gambar, Antara Keterangan gambar, Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/01). Banjir ini digambarkan sebagai banjir terbesar yang melanda provinsi tersebut. Berkurangnya hutan primer dan sekunder yang terjadi dalam rentang 10 tahun terakhir disebut menjadi penyebab terjadinya banjir terbesar di Kalimantan Selatan, menurut tim tanggap darurat bencana di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Karena itu LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak pemerintah untuk mengevaluasi seluruh pemberian izin tambang dan perkebunan sawit di provinsi itu lantaran menjadi pemicu degradasai hutan secara masif. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menjanjikan bakal melakukan audit secara komprehensif terkait penggunaan lahan di sana agar bencana serupa tidak terulang. Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh di LAPAN, Rokhis Khomarudin, menjelaskan antara tahun 2010...

Kita Tak Butuh Senjata, Tapi Gundala

Gambar
“Jika suatu masyarakat tidak dapat menolong begitu banyak orang miskin, maka masyarakat itu tidak berhak untuk melindungi segelintir orang-orangnya yang kaya” -John F. Kennedy Untung ada Djoko Anwar. Sutradara yang membuat kita bangga melihat film Indonesia. Terutama film superhero yang tergolong langka. Di antara jepitan komplotan Marvel dan DC, kita seperti tak punya alasan untuk menciptakan superhero. Namun kita tahu superhero Marvel muncul untuk melawan musuh yang luar biasa saktinya. Sedang Gundala memulai dari sesuatu yang dekat dan kita alami sehari-hari. Babaknya dimulai dari ketidakadilan yang melanda pabrik. Buruh demonstrasi menuntut keadilan. Masalahnya tak terlalu jelas, tapi kita akrab dengan suasana itu. Kawanan buruh yang dihadang oleh lapisan aparat. Bentrok terjadi lalu pengkhianatan menyusul. Sancaka kecil -tokoh Gundala- menyaksikan drama itu. Bapaknya yang bertarung, bapaknya yang dikhianati, dan bapaknya yang mendidiknya untuk tidak bersikap e...

Orang Biasa Bersama Orang-Orang Biasa

Gambar
      Oleh Muhammad Fakhrurrozi (Mahasiswa Fakultas Hukum UII dan Pegiat Social Movement Institute) “Ilmu hendaklah hanya tunduk pada kecerdasan, bukan pada kekayaan” – Andrea Hirata Kutipan itu terdapat dalam buku “Orang-Orang Biasa” karya anak Belitung Timur. Ya, dia adalah Andrea Hirata yang terkenal dengan buku Laskar Pelanginya. Karya terbaru Andrea yang diterbitkan pada bulan Februari 2019 ini adalah sebuah karya yang mengingatkan saya untuk bersyukur bisa memasuki dunia perguruan tinggi. Buku ini adalah kisah nyata seorang anak yang ingin melanjutkan petualangan di perguruan tinggi tepatnya Fakultas Kedokteran. Semua mimpi itu sirna karena biaya yang sangat mahal. Buku setebal 300 halaman ini menghadirkan beberapa tokoh yang menarik. Seorang polisi yang lurus  (jujur) layaknya marka jalan serta berani namun anda pasti tahu kondisi ekonominya, tentu saja dibawah kata ‘kaya raya’ dan ini yang jarang kita temukan. Inspektur Abdul Rojali namanya tergi...

Asal Usul Rusaknya Lingkungan Hidup Kita

Gambar
    Oleh Ari Wijayanto – [Pegiat Social Movement Institute] *** Persoalan bagaimana mengetahui dampak dari sisa-sisa revolusi hijau beserta genealoginya mungkin dapat kita temui di lembar-lembar kajian ilmiah dengan berbagai macam metode khusus untuk menyelidiki dan menyidiki bahwa kondisi lingkungan  hari ini sedang menuju kerusakan dalam tingkat yang katastropik. para demos menyebutnya nekropolis . Belum lama kita mendengar selorohan gubernur dari Kalimantan timur bahwa banyaknya kematian anak-anak yang menjadi korban dari danau-danau buatan yang ditimbulkan karena aktivitas pertambangan batubara karena  dicurigari adanya hantu sebagai penyebab kematian anak-anak tersebut. Bumi kita, yang berkomponen biotik dan abiotik terus dibinasakan oleh aktivitas segelintir manusia. Kita sebut saja neoliberalis.. jika Derrida populer dengan proposisi there is nothing outside the text , maka, kita ganti kata terakhir Derrida  menjadi  there is nothing ...

Bukan Film Bumi Manusia, tapi Dilan yang Ada di Bumi

Gambar
  “Film ini jatuh menjadi sebuah film cinta remaja dengan persoalan kolonialisme sebagai latar belakang” -Leila S. Chudori, Tempo 25 Agustus 2019 Saya tak menyaksikan film Dilan tapi saya membaca novelnya. Konyol, romantis, dan beraroma asmara. Kisah cinta itu berlatar tahun 90-an. Tak ada yang istimewa kecuali bujuk rayuan yang membuat kita bisa terperangah. Hanya, saya tak menyangka bisa bertemu Dilan lagi di abad kolonial. Sebuah abad yang bertutur tentang penindasan. Saat sistem kolonial telah menempatkan warga pribumi sebagai kasta paling bawah. Mereka dihisap apa saja: dirinya, kemampuannya, hingga kekayaannya. Satu-satunya yang mampu melawan adalah kaum terpelajar.  Dilan ada di tengah itu semua: kost di tempat yang sepertinya baru dicat, punya teman yang gayanya seperti anggota gank balap motor, dan berjalan di pasar malam ketimbang Indonesia pada abad ke-19. Namun situasi itu semua dihimpun dalam film yang judulnya saja Bumi Manusia. Kisah ...

16 Alasan Mengapa Kita Baca Buku Kiri

Gambar
  “Allah tidak mewajibkan mereka yang bodoh untuk belajar sebelum ia mengharuskan yang pandai mengajar” -Ali bin Abi Thalib ra “Tuhan telah melarang mereka yang menggunakan kata-kata kotor dan kasar untuk memasuki Surga-Nya” -Imam Al Kazim Waktunya kita memberitahu mereka yang anti-buku kiri. Saatnya kita menyatakan pada mereka yang bangga karena bisa meringkus buku-buku kiri. Dan waktunya kita memberi jawaban pada peringatan mereka untuk tidak membaca buku kiri. Setidaknya, jawaban itu bisa membuat kita terhindar dari kekonyolan dan bahan tertawaan anak cucu di masa depan. Alasan ini disusun tidak dengan bantuan senjata apalagi konstitusi. Terbitnya alasan ini semata-mata argumen iman dan akal. Iman yang bisa membuat kita tahu apa beda dusta dan kebenaran. Sedang akal menuntun kita untuk menyampaikan argumen yang logis sehingga dipahami oleh nalar paling sederhana sekalipun. Baiklah akan kusampaikan alasannya. Pertama kita membaca buku kiri supaya tak mudah...